Senin, 11 April 2016

Sekilas Tentang Tomat.. semoga membantu Teman Teman

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tomat merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan karena tomat mempunyai kandungan gizi dan prospek pasar yang baik. Tomat dapat dijadikan sebagai sayuran maupun konsumsi agar segar (tomat buah). Permintaan tomat semakin meningkat seiring dengan menngkatnya jumlah penduduk Indonesia. Permintaan yang tinggi ini harus diimbangi oleh produksi yang ada dalam negeri.
Peranan teknik budi daya tomat sangat vital dalam peningkatan produktivitas dan kualitas. Hasil yang diperoleh tidak akan maksimal tanpa didukung dengan teknik budidaya yang baik dan tepat waktu walaupun varietas tomat yang digunakan memiliki keunggulan dan keistimewaan genetik. Dengan budi daya yang tepat, diharapkan hasil yang dicapai maksimal. Langkah kultur teknik tomat secara intensif untuk meningkatkan produktivitas maupun kualitas hasil, diantaranya penggunaan benih unggul, pemilihan lokasi, persiapan lahan, penerapan teknologi mulsa plastic hitam perak (MPHP), pemupukan berimbang, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen, serta cara-cara lain yang khas, seperti pemasangan turus dan perempelan tunas.( Syukur,dkk., 2015)
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah bertanam tomat di musim hujan yaitu untuk mengetahui bagaimana cara bertanam tomat yang baik pada musim hujan agar tanaman tomat tumbuh secara maksimal.


BAB II
PEMBAHASAN
 2.1Taksonomi dan Morfologi Tomat
            Menurut Wiryanta (2002) mengatakan bahwa menurut ilmu botani, tomatdiklasifikasikan kedalam golongan sebagai berikut.
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Subdivisi         : Angiospermae
Kelas               : Dicotylodenae
Ordo                : Tubiflorae
Famili              : Solanaceae
Genus              : Lycopersicum
Spesies            : Lycopersicum esculentum
            Tanaman tomat terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dan biji. Tinggi tanaman tomat mencapai 2-3 meter. Sewaktu masih muda batangnya berbentuk bulat dan teksturnya lunak, tetapi setelah tua batangnya berubah menjadi bersudut dan bertekstur keras berkayu. Akar tanaman tomat berbentuk serabut yang menyebar kesegala arah. Daunnya berwarna hijau dan berbulu mempunyai panjang sekitar 20-30 cm dan lebar 15-20 cm.  Bunga berwarna kuning dan  tersusun dalam dompelan. Buah tomat berbentuk bulat, bulat lonjong, bulat pipih, atau oval. Pada biji tomat berbentuk pipih, berbulu, dan diselimuti daging buah.

2.2 Agroklimat Tanaman Tomat
            Menurut Wiryanta (2002) mengatakan bahwa sebagian besar sentra penanaman tomat dengan kisaran ketinggian 1.000-1.250 m dpl. Namun produsen benih sudah bisa mengembangkan jenis tanaman tomat yang  cocok untuk di tanam di saerah dataran rendah ( 100-600 m dpl ) dan dataran rendah (100-600 m dpl dan tinggi yang agak ekstrem(1.000-2.500 m dpl ).
            Tanaman tomat memerlukan intensitas cahaya matahari sekurang kurangnya 10-12 jam setiap hari. Cahaya matahari tersebut dipergunakan untuk proses fotosintesis, pembentukan bunga, pembentukan buah, dan pemasakan buah. Jika tanaman ternaungi atau kehilangan cahaya matahari akan berdampak negative, misalnya umur panen lebih lama, batang menjadi lemas, tanaman tumbuh meninggi, dan tanaman gampang  terkena cendawan.
            Suhu paling ideal untuk perkecambahan behih tomat adalah 25-30 ºC. Sementara itu, suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman  tomat adalah 24-28 ºC. Jika suhu terlalu rendah pertumbuhan tanaman akan terhambat. Demikian juga pertumbuhan tanaman bunga buahnya juga kurang sempurna. Kelembaban relatif yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tomat adalah 80%. Sewaktu musim hujan, kelembapan akan meningkat sehingga resiko terserang bakteri dan cendawan cenderung tinggi. Karena itu, jarak tanamnya perlu diperlebar dan areal pertanamannya perlu dibebaskan dari segala jenis gulma.
2.3 Teknik Budidaya Tomat
            Menurut Pracaya (1998) menyatakan bahwa ada beberapa teknik dalam budidaya tanaman tomat pada musim hujan sehingga tanaman tersebut dapat berproduksi dengan baik.
a.       Persiapan lahan
Sebelum menanam tomat, kita harus mengetahui lebih dulu sifat-sifat tomat yang berhubungan dengan musim. Tomat yang ditanam  pada musim hujan sebenarnya dapat hidup subur , meskipun kendalanya cukup banyak. Misalnya, tanaman tidak tahan genangan air mudah terserang penyakit layu atau busuk daun , dan busuk buah.  Udara lembab setiap hari juga akan mempengaruhi kesehatan tomat.
b.      Pengolahan Tanah
Tanaman tomat dapat hidup subur bila tanah gembur. Oleh karena itu, tanah harus dicangkul, ditraktor atau dibajak lebih dahulu sebelum tomat ditanam. Kedalaman pencangkulan sebaiknya antara 30 cm- 40 cm. tanah yang telah dicangkul, sebaiknya masih bergumpal-gumpal, dibalik, lalu dibiarkan beberapa hari agak terkena sinar  matahari untuk mengurangi kemungkinan adanya hama dan penyakit.
Tanah yang telah gembur dibuat bedengan,dengan lebar 100 cm- 200 cm dan panjang 10 m – 15 m, menurut keadaan lahannya.
Setelah bedengan dibuat, tanah dihaluskan dan diratakan. Supaya tanah tidak mudah longsor, tepi bedengan dipadatkan. Apabila kondisi tanah gersang, sebaiknya ditanami dengan pupuk hijau terlebih dahulu sebelum lahan digunakan, misalnya orok-orok (Crotalaria juncea) 
2.4 Teknik Menanam Tomat di Musim Hujan
            Tomat sangat rentan terhadap penyakit pada saat musim hujan misalnya layu fusarium. Oleh karena itu, perlu adanya perawatan dan pengolaahn khusus pada tanaman tomat pada musim hujan, misalnya pengaturan jarak tanam. Pengaturan jarak tanam perlu dilakukan untuk mengurangi serangan penyakit, selain itu perlu adanya pengolahan tanah dan irigasi yang baik.
            Menurut Cahyono (2008) menyatakan bahwa cara bercocok tanam yang baik memungkinkan tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara sempurna, sehingga pada akhir proses produksi dapat memberikan hasil yang tinggi. Agar dapat memberikan hasil yang tinggi maka tanaman tomat harus memperhatikan saat penanaman. Dalam menentukan saat tanam, faktor utama yang dipertimbangkan adalah factor cuaca. Indonesia mempunyai dua musim dalam satu tahun, yakni musim kemarau dan musim hujan. pada kedua musim tersebut terdapat perbedaan agroklimat yang mencolok dan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada musim kemarau, keadaan cuaca cerah, suhu udara cukup panas, dan intensitas sinar matahari tinggi karena tidak sering tetutup awan (mendung). Pada musim hujan, keadaan cuaca sangat lembab, suhu  udara rendah (cukup dingin), dan intensitas sinar matahari berkurang karena sering tertutup awan (mendung), bahkan matahari jarang bersinar. Keadaan seperti ini menyebabkan keadaan lingkungan hidup menjadi berbeda antara musim kemarau dan musim hujan.
            Keadaan iklim yang berbeda, disamping berpengaruh terhadap hidup tanaman, juga berpengaruh terhadap kehidupan biotis lainnya, misalnya kehidupan hama dan pathogen yang sering mengganggu tanaman. Pada saat musim hujan pertumbuhan dan pathogen terhadap tanaman menjadi besar. Senaliknya, pada musim kemarau pertumbuhan dan perkembangan ppatogen berkurang karena keadaan cuaca tidak mendukung kehidupannya. Dengan demikian, intensitas serangan hama dan pathogen pada musim kemarau berkuran. Dengan dasar inilah, para petani dapat menentukan saat tanam yang tepat.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak dikonsumsi di Indonesia. Permintaan tomat dari tahun ke tahun semakin meningkat, sehingga banyak petani di Indonesia yang membudidayakan tomat. Akan tetapi, banyak kendala dalam membudidayakan tanaman tomat terutama di musim hujan. Pada musim hujan, tanaman tomat sangat rentan terserang penyakit misalnya penyakit layu fusarium. Oleh karena itu jika menanam tomat di musim hujan harus memperhatikan irigasi, jarak tanman dan  pengolahan lahan agar tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh maksimal.


DAFTAR PUSTAKA
Cahyono,Bambang.2008. Tomat, Usaha Tani dan Penanganan Pasca Panen. Yogyakarta:Kanisius
Pracaya.1998.Bertanam Tomat.Yogyakarta:Kanisius
Syukur,M.dkk.2015.Bertanam Tomat di Musim Hujan.Jakarta:Penebar Swadaya.
Wiryanto,Berbarinus T. Wahyu. 2002.Bertanam Tomat.Jakarta:Agromedia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar